MAKALAH JARINGAN NIRKABEL
Disusun oleh :
Nama : Rifatul Aliyah
No :
(22)
Kelas : XI TKJ 3
SMK NEGERI 1 SLAWI
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
Frekuensi dan Panjang Gelombang
A. GelombangRadio
Gelombang radio digunakan terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat. Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar (transmitter) dan diterimaoleh antena penerima (receiver).
Gelombang radio digunakan terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat. Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar (transmitter) dan diterimaoleh antena penerima (receiver).
B. Keuntungan Dan Kerugian Gelombang Radio
Keuntungan :
a.Dapat mengimplementasikan (deployment) lebih mudah cepat
b.Bersifat lebih ekonomis
c.Dapat menjangkau lokasi yang jauh
Keuntungan :
a.Dapat mengimplementasikan (deployment) lebih mudah cepat
b.Bersifat lebih ekonomis
c.Dapat menjangkau lokasi yang jauh
Kerugian :
a.Rentan terhadap interferensi dari frekuensi lain yang dapat mengganggu komunikasi
b.Faktor cuaca mempengaruhi sifat perambatan gelombang radio
C. Frekuensi Gelombang
a.Rentan terhadap interferensi dari frekuensi lain yang dapat mengganggu komunikasi
b.Faktor cuaca mempengaruhi sifat perambatan gelombang radio
C. Frekuensi Gelombang
Mengacu
kepada spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat
dihasilkan oleh pemberian arus bolak balik ke sebuah antena.
Bluetooth
Merupakan salah satu teknologi jaringan
nirkabel dalam kategori PAN (Personal Area Network) yang dapat digunakan
untuk tukar menukar informasi antar perangkat yang terdapat Bluetooth. Bluetoot
menggunakan standar IEEE802.15.3 dengan frekuensi yang dipakai adalah 2,4 Ghz.
Sinyal Bluetooth dapat dipancarkan sampai dengan 10m.
Wi-Fi
Sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan
peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang
radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan
tinggi.
Standar Wi-fi
- IEEE 802.11a
Yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada
frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.
- IEEE 802.11b
Yaitu standart jaringan wireless yang masih
menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps
dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m.
- IEEE 802.11g
Yaitu standart jaringan wireless yang merupakan
gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun
kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.
- IEEE 802.11n
Yaitu standart jaringan wireless masa depan yang
bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya
mencapai 100-200 Mbps.
Wimax
Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperability for
Microwave Access) adalah teknologi nirkabel berbasis kepada standard IEEE802.16
yang dikembangkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers).
Teknologi WiMAX memberikan solusi broadband
nirkabel untuk komunikasi terestrial dengan wilayah jangkauan yang lebih luas
dan memberikan Quality of Service (QoS) yang lebih bagus dibandingkan dengan
WiFi (IEEE 802.11).
PRINSIP
KERJA WIMAX
Prinsip
kerja WiMAX. Sistem kerja WiMAX sama dengan WiFi yang menyediakan sebuah
jaringan internet pada suatu area yang dijangkaunya. Namun, WiMAX memiliki
wilayah dengan jangkauan yang jauh lebih luas dan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan WiFi.
Perbandingan
Perkembangan Teknologi Wireless
|
|||||
WiFi
802.11g
|
WiMAX
802.16-2004*
|
WiMAX
802.16e
|
CDMA2000
1x EV-DO
|
WCDMA/
UMTS
|
|
Approximate
max reach (dependent on many factors)
|
100
Meters
|
8 Km
|
5 Km
|
*
|
|
Maximum
throughput
|
54
Mbps
|
75
Mbps (20 MHz band)
|
30
Mbps (10 MHz band)
|
3.1
Mbps (EVDO Rev. A)
|
2
Mbps (10+ Mbps for HSDPA)
|
Typical
Frequency bands
|
2.4
GHz
|
2-11
GHz
|
2-6
GHz
|
1900
MHz
|
1800,1900,2100
MHz
|
Application
|
Wireless
LAN
|
Fixed
Wireless Broadband (eg-DSL alternative)
|
Portable
Wireless Broadband
|
Mobile
Wireless Broadband
|
Mobile
Wireless Broadband
|
3. KARAKTERISTIK
PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL
1.MACAM MACAM ANTENA
A. ANTENA GRID
Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola
pancaran.Antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai
pemasangannya. komponen penyusunya yaitu :
1. Reflector
2. Pole
3. Jumper, fungsinya menghubungkan antena dengan radio.
Antena grid ada 2 macam dengan frekunsi yang berbeda yaitu 5,8 Ghz dan 2,4
Ghz .Perbedaan terdapat pada pole nya.
B. ANTENA SECTORIAL
Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectoral,yang juga di gunakan
untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links.Dapat menampung
hingga 5 client.Beberapa antena sectoral di buat tegak lurus dan ada juga yang
horizontal.
Umumnya antenna sectorial mempunyai polarasi vertikal, beberapa diantaranya
juga mempunyai polarasi horizontal.
Antena Sektorial umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni
sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8
km. Tingginya penguatan pada antenna sectorial biasanya di kompensasi dengan
lebar pola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis
menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan.
Antena Sectorial biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu
biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.
C. ANTENA FLAT
Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.antena ini
hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh,karena
frequency nya kecil.
D. ANTENA ROCKET
Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh,produk wireless
ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.
Antena Rocket 30 dBi 5,8 Ghz
E. ANTENA OMNIREDICTIONAL
Antena Omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal
ke segala arah dengan daya sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas,
antena dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat
dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Antena ini akan melayani
atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat.
F. ANTENA OMNI SLOTTED MAVEGUIDE
Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral
untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi
horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan
jangkauan yang lebih jauh.
G. ANTENA PARABOLIK
Antena Parabolik (Solid Disc) : Memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena
grid, tetapi antena ini memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan
antena Grid. Antena Solid Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak
jauh.
H. ANTENA WAJAN BOLIK
Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net, jaringan ini
sudah di legalkan oleh pemerintah pada tahun 2005, untuk akses jaringan ini kita
memerlukan perangkat keras berupa Akses point, WLAN, dan juga USB wi-fi yang
bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz. Antena wajan bolik dapat digunakan untuk
memperkuat sinyal Hotspot (seperti Mall, Kampus, Kafe, Pusat kota atau tempat yang
menyediakan “FREE HOTSPOT/HOTSPOT AREA”) dengan jangkauan Hotspot s/d 1
km ( tanpa halangan seperti gedung tingkat atau kondisi geografis).
I. ANTENA YAGI
Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu
Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk
batang.
2.STANDAR JARINGAN NIRKABEL DAN
PEMANFAATANNYA
A. Pengertian IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang
melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang
kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
B. STANDAR dari IEEE
802.1 → LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges.
802.2 → Logical Link Control (LLC).
802.3 → CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP).
802.4 → Token Bus.
802.5 → Token Ring (bisa menggunakan kabel STP).
802.6 → Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN.
802.7 → Broadband LAN.
802.8 → Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI).
802.9 → Integrated Services LAN Interface (standar ISDN).
802.10 → LAN/MAN Security (untuk VPN).
802.11 → Wireless LAN (Wi-Fi).
802.12 → Demand Priority Access Method.
802.15 → Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth.
802.16 → Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk
jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub
standar.
C. PERKEMBANGAN DARI STANDAR 802.11 DIANTARANYA :
802.11 → Standar dasar WLAN → mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2
Mbps.
802.11a → Standar High Speed WLAN 5GHz band → transfer data up to 54
Mbps.
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz → transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps.
802.11e → Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio
IEEE WLAN.
802.11f → Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi
vendor yang mendistribusikan WLAN.
802.11g → Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h → Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di
Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i → Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi.
802.11j → Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standar 802,11a di Jepang.
D. KELEBIHAN 802.11 ANTARA LAIN :
a. Mobilitas.
b. Sesuai dengan jaringan IP.
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi.
d. Frekuensi yang tidak terlisensi.
e. Aspek keamanan yang tinggi.
f. Instalasi mudah dan cepat.
g. Tidak rumit.
h. Sangat murah.
E. KELEMAHAN STANDAR 802.11 ANTARA LAIN :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk
teknologi-teknologi lain.
b. Kanal non-overlap yang terbatas.
c. Efek multipath.
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz.
e. QoS yang terbatas.
f. Power control.
g. Protokol MAC high overhead.
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya
agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel
meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian
dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer
nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di
bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan
diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™.
A. ANTENA GRID
Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola
pancaran.Antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai
pemasangannya. komponen penyusunya yaitu :
1. Reflector
2. Pole
3. Jumper, fungsinya menghubungkan antena dengan radio.
Antena grid ada 2 macam dengan frekunsi yang berbeda yaitu 5,8 Ghz dan 2,4
Ghz .Perbedaan terdapat pada pole nya.
B. ANTENA SECTORIAL
Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectoral,yang juga di gunakan
untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links.Dapat menampung
hingga 5 client.Beberapa antena sectoral di buat tegak lurus dan ada juga yang
horizontal.
Umumnya antenna sectorial mempunyai polarasi vertikal, beberapa diantaranya
juga mempunyai polarasi horizontal.
Antena Sektorial umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni
sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8
km. Tingginya penguatan pada antenna sectorial biasanya di kompensasi dengan
lebar pola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis
menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan.
Antena Sectorial biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu
biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.
C. ANTENA FLAT
Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.antena ini
hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh,karena
frequency nya kecil.
D. ANTENA ROCKET
Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh,produk wireless
ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.
Antena Rocket 30 dBi 5,8 Ghz
E. ANTENA OMNIREDICTIONAL
Antena Omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal
ke segala arah dengan daya sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas,
antena dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat
dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Antena ini akan melayani
atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat.
F. ANTENA OMNI SLOTTED MAVEGUIDE
Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral
untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi
horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan
jangkauan yang lebih jauh.
G. ANTENA PARABOLIK
Antena Parabolik (Solid Disc) : Memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena
grid, tetapi antena ini memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan
antena Grid. Antena Solid Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak
jauh.
H. ANTENA WAJAN BOLIK
Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net, jaringan ini
sudah di legalkan oleh pemerintah pada tahun 2005, untuk akses jaringan ini kita
memerlukan perangkat keras berupa Akses point, WLAN, dan juga USB wi-fi yang
bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz. Antena wajan bolik dapat digunakan untuk
memperkuat sinyal Hotspot (seperti Mall, Kampus, Kafe, Pusat kota atau tempat yang
menyediakan “FREE HOTSPOT/HOTSPOT AREA”) dengan jangkauan Hotspot s/d 1
km ( tanpa halangan seperti gedung tingkat atau kondisi geografis).
I. ANTENA YAGI
Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu
Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk
batang.
2.STANDAR JARINGAN NIRKABEL DAN
PEMANFAATANNYA
A. Pengertian IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang
melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang
kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
B. STANDAR dari IEEE
802.1 → LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges.
802.2 → Logical Link Control (LLC).
802.3 → CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP).
802.4 → Token Bus.
802.5 → Token Ring (bisa menggunakan kabel STP).
802.6 → Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN.
802.7 → Broadband LAN.
802.8 → Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI).
802.9 → Integrated Services LAN Interface (standar ISDN).
802.10 → LAN/MAN Security (untuk VPN).
802.11 → Wireless LAN (Wi-Fi).
802.12 → Demand Priority Access Method.
802.15 → Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth.
802.16 → Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk
jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub
standar.
C. PERKEMBANGAN DARI STANDAR 802.11 DIANTARANYA :
802.11 → Standar dasar WLAN → mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2
Mbps.
802.11a → Standar High Speed WLAN 5GHz band → transfer data up to 54
Mbps.
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz → transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps.
802.11e → Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio
IEEE WLAN.
802.11f → Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi
vendor yang mendistribusikan WLAN.
802.11g → Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h → Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di
Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i → Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi.
802.11j → Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standar 802,11a di Jepang.
D. KELEBIHAN 802.11 ANTARA LAIN :
a. Mobilitas.
b. Sesuai dengan jaringan IP.
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi.
d. Frekuensi yang tidak terlisensi.
e. Aspek keamanan yang tinggi.
f. Instalasi mudah dan cepat.
g. Tidak rumit.
h. Sangat murah.
E. KELEMAHAN STANDAR 802.11 ANTARA LAIN :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk
teknologi-teknologi lain.
b. Kanal non-overlap yang terbatas.
c. Efek multipath.
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz.
e. QoS yang terbatas.
f. Power control.
g. Protokol MAC high overhead.
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya
agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel
meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian
dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer
nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di
bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan
diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™.
4. Perancangan jaringan nirkabel
A. Keunggulan
dan kelebihan jaringan nirkabel
1. Mobilitas
Jaringan
nirkabel menyediakan akses secara real time kepada pengguna LAN dimana saja
selama dalam batas aksesnya.
2. Kecepatan
instalasi
Instalasi
jaringan ini lebih cepat dan mudah karena tidak membutuhkan kabel yang banyak.
3. Kemampuan
jangkauan
Konfigurasi
jaringan nirkabel dapat diubah dari peer to peer ke infrastruktur.
4. Fleksibilitas
tempat
Jaringan
nirkabel bersifat fleksibel terhadap tempat.
5. Biaya
pemeliharaan dan pemindahan lebih murah
Biaya
instalasi, pemeliharaan, dan pemindahan lebih murah.
B. Kelemahan
jaringan nirkabel
1. Kecepatan
data rendah
2. Transmisi
data dari komputer yang berbeda dapat saling mengganggu
3. Adanya
delay yang besar
4. Biaya
peralatan mahal
5. Adanya
masalah perambatan radio (seperti terhalang, terpantul, banyak sumber
interferensi).
6. Sinyalnya
putus-putus karena adanya benda yang menghalangi sinyal.
7. Kapasitas
jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak besar.
8. Keamanan/kerahasiaan
data kurang terjamin.
C. Empat
hal pada identifikasi kegiatan survey dalam perancangan jaringan
1. Koordinat
Untuk
menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2. Zone
Daerah
coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan alamnya,
gedung-gedungnya, dan lain-lain.
3. Channel
Pemilihan
channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.
4. Noise/derau
Terjadi
karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan.
Noise dibagi empat :
a) Thermal
noise
Terjadi
karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua
peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b) Intermodulation
noise
Terjadi
karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium
transmisi yang sama.
c) Crosstalk
Terjadi
karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat pula
dari microwave.
d) Impuls
noise
Terdiri dari
pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan
amplitudo yang relatif tinggi. Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan
dalam sistem komputer.
D. Peralatan
yang dibutuhkan untuk koneksi antar jaringan
1. Network
interface card
Yaitu
perangkat yang menyediakan antarmuka hardware antara komputer jaringan.
2. Hub/switch
Yaitu
perangkat yang memiliki banyak port yang memungkinkan beberapa titik (komputer
yang ada NIC-nya) bergabung jadi satu jaringan.
3. Repeater
Yaitu alat
yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan.
Fungsi repeater
:
· Memperluas sinyal dari server
· Mempermudah akses sinyal wifi dari
server
· Mengover daerah-daerah yang lemah
sinyal dari server
· Meneruskan dan memperkuat sinyal
· Mempermudah pengiriman data/informasi
· Tidak perlu membangun jaringan kabel
yang sangat panjang.
4. Bridge
Yaitu alat
yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap
sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol
aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama.
5. Pemasangan perangkat jaringan nirkabel
antena bisa berwujud
berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun
|
ANTENA
|
A.
Pengertian Antena
|
Antena
|
adalah
|
alat
|
untuk
|
mengirim
|
dan
|
menerima
|
gelombang
|
elektromagnetik,
bergantung kepada pemakaian dan
penggunaan frekuensinya,
|
yagi, dsb. Antena
adalah alat pasif tanpa catu daya (power), yang tidak bisa
|
meningkatkan
kekuatan sinyal radio, dia seperti
reflektor pada lampu senter,
|
membantu
|
mengkonsentrasi
|
dan
|
memfokuskan
|
sinyal.
|
Kekuatan
|
dalam
|
mengkonsentrasi dan
memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi
|
ketika dB bertambah,
maka jangkauan jarak yang bisa ditempuh pun bertambah.
|
Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita
|
bangun, juga
disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya.
|
B. Fungsi
Antena
|
Fungsi
|
antena
|
adalah
|
untuk
|
mengubah
|
sinyal
|
listrik
|
menjadi
|
sinyal
|
elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke
|
udara
|
/
|
ruang bebas).
|
Dan
|
sebaliknya,
|
antena
|
juga
|
dapat
|
berfungsi
|
untuk
|
menerima sinyal
elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang
|
bebas
|
)
|
dan
|
mengubahnya
|
menjadi
|
sinyal
|
listrik.
|
Pada
|
radar
|
atau
|
sistem
|
komunikasi satelit,
sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
|
(peradiasi dan
penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena
|
hanya menjalankan
fungsi penerima saja.
|
C.
Macam-Macam Antena
|
1.
|
Antena
Directional
|
Antena jenis ini
merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya
|
sudut pemancaran yang
kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak
|
bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim
dan menerima
|
sinyal radio hanya pada
satu arah, umumnya pada fokus yang
sangat sempit,
|
dan biasanya digunakan untuk koneksi
point to point,
atau multiple point,
|
macam antena
direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena
|
sectoral.
|
2.
|
Antena Omni-Directional
|
Antena ini mempunyai
sudut pancaran yang besar (wide beandwidth) yaitu
|
3600 dengan daya lebih
meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani
|
area yang luas Omni
antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
|
yang terlalu luas
sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang
|
akan menyebabkan
interferensi. Antena
|
omni
|
directional mengirim
|
atau
|
menerima sinyal radio
dari semua arah secara sama,biasanya digunakan untuk
|
koneksi multiple point
atau hotspot.
|
WIRELESS
|
Kabel coaxial adalah
kabel yang digunakan untuk menghubungkan antenna dengan
|
peralatan pemancar atau
penerima. Kabel ini mempunyai impedansi spesifik, yang
|
digunakan dalam
wireless LAN adalah kabel coax yang memiliki impedansi 50 ohm.
|
Sambungan antara
peralatan WLAN, coax & antenna menjadi sangat penting artinya
|
karena konektor
merupakan peredam daya jika instalasinya kurang baik. Paling tidak
|
konektor yang baik akan
memakan daya sekitar 0.3-0.5 dB. Konektor N & SMA yang
|
di rancang untuk
bekerja pada frekuensi tinggi. Ada beberapa tipe konektor yang
|
digunakan untuk
instalasi WLAN, yaitu:
|
N-
|
Female biasanya
digunakan pada sisi antenna atau anti petir.
|
KONEKTOR / PENGHUBUNG
ANTENNA
|
N-
|
male sambungan di kabel
coax yang akan menghubungkan ke antenna.
|
Konektor SMA male Right
Hand Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax
|
kecil (pig tail) untuk
dihubungkan ke konektor pada card WLAN.
|
Konektor SMA female
right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
|
Untuk menyambungkan
card WLAN yang
|
ke kabel coax LMR atau
Heliax yang diameter
|
kabel penghubung dengan
konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal
|
sebagai pig tail.
|
male sambungan di kabel
coax yang akan menghubungkan ke antenna.
|
male Right Hand
Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax
|
kecil (pig tail) untuk
dihubungkan ke konektor pada card WLAN.
|
Konektor SMA female
right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
|
Untuk menyambungkan
card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk coax kecil,
|
ke kabel coax LMR atau
Heliax yang diameter-nya lebih besar. Biasanya dibuatkan
|
kabel penghubung dengan
konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal
|
male sambungan di kabel
coax yang akan menghubungkan ke antenna.
|
male Right Hand
Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax
|
kecil (pig tail) untuk
dihubungkan ke konektor pada card WLAN.
|
Konektor SMA female
right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
|
terpasang konektor SMA
untuk coax kecil,
|
nya lebih besar.
Biasanya dibuatkan
|
kabel penghubung dengan
konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal
|
MERAKIT
MINI ANTENA TOWER
|
Mini Tower Antena (MTA)
merupakan suatu Tower
Antena yang berukuran Mini
|
(kecil), serta
digunakan untuk melakukan Praktikum merakit mini tower bagi peserta
|
pelatihan. Model Mini
Tower Antena digambarkan sebagai berikut :
|
Model Mini Tower
Antenna
|
Agar Mini Tower Antena
dapat digunakan dengan baik, maka harus dilakukan perakitan
|
secara benar. Mini
Tower Antenna ini dibuat menggunakan plat dengan ketebalan 2 mm
|
dan beton eser dengan
diameter 8 mm. Besi beton eser tersebut dibuat dengan model
|
triangle
|
dengan tinggi
masing-masing potongan sekitar 100 mm.
|
Merakit Mini Tower
Antena
|
Langkah-langkah merakit
Mini Tower Antena adalah sebagai berikut :
|
|
Menyiapkan Alat dan
Bahan yang digunakan (Mini Tower Antena, Mur Baut dan
|
Kunci Pas ukuran 14).
|
|
Rakitlah mulai
dari bagian yang paling bawah (dudukan), kemudian
berurutan
|
sampai ke spit (top
off) Mini Tower Antenna.
|
|
Kuatkan (kencangkan)
masing-masing Mur-Baut dengan benar menggunakan kunci
|
pas 14.
|
Langkah-langkah
Merakit Antenna Grid
|
Antenna Grid merupakan
salah satu contoh antenna pengarah (directional antenna) yang
|
berbentuk parabolic sebagai reflector dengan impedansi
sebesar 50 Ohm. Connector
|
yang digunakan adalan
tipe N female
|
Merakit Antenna Grid
|
Untuk merakitnya tidak
diperlukan skill yang terlalu tinggi karena semua bagian sudah
|
tersedia dengan baik
dan hanya terdiri dari 3 bagian yaitu parabolic/grid antenna,
|
dudukan antenna dan
antennanya sendiri.
|
Untuk melakukan perakitan Antenna Grid, maka langkah-langkahnya adalah sebagai
|
berikut :
|
|
Menyiapkan alat dan
bahan yang digunakan (seperangkat grid antenna dan kunci
|
pas ukuran 14).
|
|
Memasang kedua buah reflector-nya
dengan cara menggabungkannya kemudian
|
dikuatkan menggunakan
mur baut.
|
|
Memasang Antenna pada
bagian tengah reflector, kemudian
|
menguatkan 4
|
buah mur baut yang ada
pada keempat sisinya.
|
Memasang Grid Antenna
Pada Mini Tower Antenna
|
Cara pemasangan Antenna
Grid pada Mini Tower Antenna ditunjukkan seperti gambar
|
berikut ini.
|
Cara memasang Bullet
pada Grid Antena
|
Langkah-langkah
memasang Antenna Grid pada Mini Tower Antenna adalah sebagai
|
berikut:
|
|
Menyiapkan Mini Tower
Antenna dan Antenna Grid yang sudah dirakit.
|
|
Melepas 2 buah klem
Antenna yang ada pada dudukan Antenna Grid, dengan cara
|
melepas keempat Mur
yang terpasang pada dudukan Antenna.
|
|
Meletakkan dudukan
Antenna Grid pada spit (top off) Mini Tower Antenna,
|
kemudian memasang 2
buah klem Antenna.
|
|
Menguatkan keempat Mur
yang ada pada dudukan antenna.
|
BULLET
|
Bullet merupakan
penguat daya Radio Frequency (RF)
|
yang dilengkapi dengan
|
software AirOS yang
diproduksi oleh Ubiquity
Networks. Di dalam Bullets terdapat
|
embedded
system yang sudah diincludkan dalam hardware.
Dengan Bullet ini kita dapat
|
mengkonfigurasi yang
berkaitan dengan fungsi daripada Bullet tersebut. Bullet beserta
|
pengkabelannya dapat
digambarkan sebagai berikut :
|
Bullet dan Sistem
Pengkabelan
|
Bullet terdiri dari Body, N Type Connector, Cap
dan Gasket serta Ethernet kabel untuk
|
memberikan daya (power supply)
|
melalui kabel
UTP dan konektor RJ 45. Melalui
|
kabel ini, tegangan
akan disupplay dari PoE dan juga lalu
lintas data baik dari antenna
|
maupun ke
|
antenna.
|
Memasang
Bullet Pada Grid Antena
|
Agar Bullet dapat
berfungsi dengan baik, maka harus diberikan 2
buah kabel, yaitu
|
kabel UTP dengan
konektor RJ 45 dari PoE dan kabel Koaksial RG 8 menuju Antenna
|
Grid atau Antenna
lainnya
|
.
|
Langkah langkah
memasang Bullet pada Grid Antena adalah sebagai berikut :
|
|
Siapkan Bullet, Grid
Antena dan Kabel.
|
|
Putar kearah kiri pada
N-Type Konektor sebelum dimasukkan ke Ujung kabel
|
Koaksial dari Grid
Antena.
|
|
Kuatkan N-Type konektor
agar Bullet tidak terlepas
|
|
Masukkan ujung RJ 45
pada bagian bawah Bullet yang ada terminal RJ 45 Female.
|
|
Tutuplah Bullet menggunakan penutup anti air hujan, agar
tidak kemasukan air,
|
terutama kalau dipasang
diluar rumah (outdoor).
|
Cara pemasangan
Bullet ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.
|
Cara memasang Bullet
pada Grid Antena
|
Pointing
Antena Grid
|
Beberapa hari lalu
menyempatkan diri ke antarlangit.com cabang Tuban untuk membeli
|
antena wifi. Sebelumnya sudah mencoba memakai antena jenis yagi lokal untuk
|
‘nembak’sinyal wifi
yang banyak bersliweran diatas langit kota Cepu. Lumayan, bisa
|
menikmati akses
internet gratis meski hanya dapat sinyal tak lebih dari 10dBm. Nah,
|
misi ke Tuban
kali ini adalah mendapatkan
antena dengan gain yang
lebih bagus.
|
Akhirnya pilihan jatuh
pada Grid Kenbotong TDJ-2400A yang memiliki gain 24dB.
|
Grid Kenbotong
TDJ-2400A
|
Pastikan Antena Telah
Dirakit dengan Benar
|
Pemasangan Feed-Horn harus benar-benar
tegak lurus terhadap
kisi-kisi pemantul.
|
Pemasangan konektor
pada pigtail harus benar-benar rapat, dan jika diperlukan silahkan
|
bungkus konektor
tersebut dengan pita isolasi guna mencegah kemungkinan masuknya
|
air hujan.
|
Pastikan
Polarisasi Pemasangan Antena
|
Sebelum memasang antena
grid pada pipa, pastikan terlebih dahulu apakah antena akan
|
dipasang dalam
polarisasi vertikal ataukah horisontal. Hal ini penting, sebab antena kita
|
harus menyesuaikan
dengan polarisasi antena pemancar wifi yang akan kita ‘tembak’.
|
Sebagai contoh,
pemancar sinyal wifi memakai antena jenis Omni-Slotted yang
|
memiliki polarisasi pancar horisontal.
Jadi, kalau kita ingin
menerima sinyal wifi
|
tersebut diatas maka antena grid yang kita miliki harus
dipasang dalam polarisasi
|
horisontal juga,
seperti terlihat pada gambar dibawah.
|
Pastikan Antena Sudah
Menghadap pada Arah yang Sesuai
|
Jika anda sudah mengetahui
lokasi pemancar wifi yang akan
‘ditembak’, hadapkan
|
antena pada arah
tersebut. Koreksi terhadap arah ini bisa dilakukan pada saat melakukan
|
survey sinyal pada
radio akses point.
|
Pemasangan
Pipa Harus Benar-Benar Tegak Lurus Terhadap Tanah
|
6. Konfigurasi Peralatan Nirkabel
Mengkonfigurasi Access Point (AP)
§ Mode Wireless
– Biasanya peralatan AP mendukung
bermacammacam
mode, diantara 802.11b, 802.11g dan 802.11n.
– Jika hanya terdapat satu jenis mode dari host yang akan terhubung dengannya, maka konfigurasikan AP hanya untuk mode tersebut.
– Namun apabila terdapat beberapa jenis mode host, terpaksa gunakan mode Mixed.
– Dengan mengkonfigurasikan AP dengan mode Mixed, hal ini akan menurunkan performansi jaringan.
mode, diantara 802.11b, 802.11g dan 802.11n.
– Jika hanya terdapat satu jenis mode dari host yang akan terhubung dengannya, maka konfigurasikan AP hanya untuk mode tersebut.
– Namun apabila terdapat beberapa jenis mode host, terpaksa gunakan mode Mixed.
– Dengan mengkonfigurasikan AP dengan mode Mixed, hal ini akan menurunkan performansi jaringan.
§ SSID
– SSID digunakan untuk mengidentifikasi WLAN.
– Semua peralatan yang ingin terhubung dengan WLAN harus menggunakan SSID yang sama.
– Untuk memudahkan pendeteksian WLAN oleh client, maka SSID harus di-broadcast. Walau dimungkinkan untuk menonaktifkan fasilitas broadcast SSID.
– Jika SSID tidak di-broadcast, client harus mengkonfigurasikan SSID secara manual.
– Semua peralatan yang ingin terhubung dengan WLAN harus menggunakan SSID yang sama.
– Untuk memudahkan pendeteksian WLAN oleh client, maka SSID harus di-broadcast. Walau dimungkinkan untuk menonaktifkan fasilitas broadcast SSID.
– Jika SSID tidak di-broadcast, client harus mengkonfigurasikan SSID secara manual.
§ Saluran (Channel) Wireless
– Pemilihan saluran wireless harus
memperhatikan penggunaan saluran oleh jaringan wireless yang lain di
sekitarnya.
– Basis Service Set yang berdekatan harusnya menggunakan saluran yang tidak tumpangtindih semata – mata untuk mengoptimalkan throughput.
– AP dapat dikonfigurasikan secara manual untuk pemilihan saluran maupun secara otomatis AP akan memilih lokasi yang paling sedikit kepadatannya atau menempatkan diri di lokasi yang menghasilkan throughput maksimal.
– Basis Service Set yang berdekatan harusnya menggunakan saluran yang tidak tumpangtindih semata – mata untuk mengoptimalkan throughput.
– AP dapat dikonfigurasikan secara manual untuk pemilihan saluran maupun secara otomatis AP akan memilih lokasi yang paling sedikit kepadatannya atau menempatkan diri di lokasi yang menghasilkan throughput maksimal.
Client Wireless atau STA
§ Client wireless atau STA (station) didefinisikan
sebagai semua peralatan yang memiliki NIC wireless dan software client
wireless.
§ Software inilah yang mengijinkan hardware untuk berpastisipasi dalam WLAN.
§ Peralatan yang termasuk STA diantaranya : PDA, laptop, PC, printer, proyektor, dan telepon Wi-Fi.
Mengkonfigurasi Client
§ Software Bantu (Utility) untuk Client
§ Software inilah yang mengijinkan hardware untuk berpastisipasi dalam WLAN.
§ Peralatan yang termasuk STA diantaranya : PDA, laptop, PC, printer, proyektor, dan telepon Wi-Fi.
Mengkonfigurasi Client
§ Software Bantu (Utility) untuk Client
– Software wireless client yang dimiliki oleh
Windows XP adalah salah satu contoh software bantu yang terintegrasi dengan
sistem operasi.
– Software ini memiliki fungsi pengaturan dasar yang memang banyak digunakan untuk mengatur konfigurasi client wireless.
– Cukup user friendly dan memberikan cara konfigurasi yang sederhana.
– Software ini memiliki fungsi pengaturan dasar yang memang banyak digunakan untuk mengatur konfigurasi client wireless.
– Cukup user friendly dan memberikan cara konfigurasi yang sederhana.
Teknologi Wireless
§ Software Bantu Khusus
§ Software Bantu Khusus
– Software jenis ini didesain khusus yang
hanya bekerja untuk NIC-nya. Biasanya memiliki fasilitas yang jauh lebih banyak
dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Windows XP. Fitur tersebut diantaranya :
• Link Information – menampilkan kualitas dan kuat sinyal wireless
• Profiles – pilihan konfigurasi seperti saluran dan SSID untuk tiap – tiap jaringan wireless
• Site Survey – dapat mendeteksi jaringan wireless dalam cakupannya.
• Link Information – menampilkan kualitas dan kuat sinyal wireless
• Profiles – pilihan konfigurasi seperti saluran dan SSID untuk tiap – tiap jaringan wireless
• Site Survey – dapat mendeteksi jaringan wireless dalam cakupannya.
Software Client Wireless
§ Tidak dimungkinkan menggunakan kedua
software client ini dalam waktu yang
bersamaan.
§ Untuk keadaan umum cukup menggunakan perangkat lunak yang ada di Windows XP.
bersamaan.
§ Untuk keadaan umum cukup menggunakan perangkat lunak yang ada di Windows XP.
§ Salah satu keuntungan jaringan wireless
adalah kemudahan dalam mengkoneksikan antar peralatan.
§ Faktanya informasi yang ditransmisikan lewat udara ini juga membuat jaringan
wireless mudah diinterferensi.
§ Faktanya informasi yang ditransmisikan lewat udara ini juga membuat jaringan
wireless mudah diinterferensi.
§ War driving/walking/chalking
–War driving adalah tindakan kejahatan dengan
cara mengamati jaringan wireles sekitar untuk diakses.
– Sekali ditemukan, jaringan wireless akan segera diakses dan dijelajahi.
– Tujuan dari tindakan ini adalah mencari perhatian bahwa jaringan wireless tersebut tidak aman.
– Sekali ditemukan, jaringan wireless akan segera diakses dan dijelajahi.
– Tujuan dari tindakan ini adalah mencari perhatian bahwa jaringan wireless tersebut tidak aman.
§ Mengubah Konfigurasi Awal Vendor
– Salah satu cara yang paling sederhana untuk
memasuki jaringan wireless adalah melalui nama jaringan atau SSID.
– Dengan mengaktifkan SSID broadcast, semua client wireless dapat mendeteksi jaringan dan terkoneksi dengannya, apabila tidak terdapat fitur keamanan yang lain.
– Sangat penting mengubah konfigurasi awal dari vendor. Konfigurasi awal dari vendor biasanya berupa SSID, password dan IP Address. Apabila tidak diubah hal inilah yang membuat jaringan gampang diserang.
– Dengan mengaktifkan SSID broadcast, semua client wireless dapat mendeteksi jaringan dan terkoneksi dengannya, apabila tidak terdapat fitur keamanan yang lain.
– Sangat penting mengubah konfigurasi awal dari vendor. Konfigurasi awal dari vendor biasanya berupa SSID, password dan IP Address. Apabila tidak diubah hal inilah yang membuat jaringan gampang diserang.
§ Walaupun SSID sudah tidak lagi di-broadcast
dimungkinkan seseorang menggunakan SSID default dari vendor jika perubahan nama
tidak dilakukan.
§ Penyaringan MAC Address
– Salah satu cara untuk membatasi peralatan
mana saja yang boleh terkoneksi dengan jaringan dapat dikontrol dengan
menyaring MAC Address.
– Penyaringan MAC Address adalah menggunakan MAC Address untuk mengidentifikasi peralatan mana yang diperbolehkan terhubung ke jaringan.
– Ketika client menginginkan koneksi dengan jaringan, maka dia akan mengirimkan juga MAC Address-nya.
– Penyaringan MAC Address adalah menggunakan MAC Address untuk mengidentifikasi peralatan mana yang diperbolehkan terhubung ke jaringan.
– Ketika client menginginkan koneksi dengan jaringan, maka dia akan mengirimkan juga MAC Address-nya.
7. Sistem Keamanan Jaringan Wireless/ Jaringan Nirkabel
Definisi Jaringan Wireless
Jaringan Wireless merupakan
jaringan yang menggunakan teknologi nirkabel,dalam hal ini merupakan hubungan
telekomunikasi suara maupun data dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
sebagai pengganti kabel,teknologi nirkabel sering disebut dengan jaringan
wireless. Wireless adalah teknologi elektronika yang beroprasi tanpa kabel.
Teknologi wireless juga digunakan sebagai komunikasi dan pengontrolan.
2. Definisi LAN Nirkabel
LAN Nirkabel adalah suatu
jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media
tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah
koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak
dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya
menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan
pengguna nirkabel ke jaringan berkabel. LAN nirkabel adalah suatu jaringan
nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat
komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua
arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz
(802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau
akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP.
3. Keamanan Jaringan Wireless
Jaringan
Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini
perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem
informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil,
ISP, Warnet, kampus – kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi
pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan
komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker
menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai
aktifitas yang biasanya illegal menggunakan wifi.
Wardriving adalah kegiatan atau aktivitas untuk mendapatkan informasi tentang
suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap jaringan wireless tersebut. Umumnya
bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi banyak juga yang melakukan
untuk bermaksud tertentu mulai dari rasa keingin tahuan, kejahatan dan lain
lain.
Kelemahan
jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada
konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh
penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah
jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang
memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang
masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Penulis sering
menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting
default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable,
kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi
wireless tersebut.
WEP (Wired
Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat
ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di
internet. WPAPSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat
ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Kelemahan
Wireless pada Lapisan Fisik Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi
milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan
batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power
dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau
pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai dimungkinan terjadi aktifitas aktifitas
antara lain:
·
Interception atau penyadapan
Hal ini
sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai
tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di
bongkar oleh tools tools tersebut.
·
Injection
Pada saat
transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada
cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung
atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
·
Jamming
Jamming
sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena
ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi
merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena
frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit
dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.
·
Locating
Mobile Nodes
Dengan
berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan
mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing
masing. Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop
dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
·
Access
Control
Dalam
membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau
host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga
diperlukan access control yang baik
·
Hijacking
Serangan
MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai
kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau
pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau
modifikasi informasi.
Kelemahan
pada Lapisan MAC (Data Layer) Pada lapisan ini terdapat kelemahan yakni jika
sudah terlalu banyak node (client) yang menggunakan channel yang sama dan
terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun.
Selain itu MAC address sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi)
membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan
dalam otentikasi dalam implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x
plus TKIP/AES).
4. Teknik
Keamanan yang digunakan pada Wireless LAN
Berikut
adalah beberapa tips untuk mengamankan jaringan wireless :
1. Menggunakan Enkripsi. Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi banyak
wireless access points (AP) tidak menggunakan enkripsi sebagai default-nya.
Meskipun banyak AP telah memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi
secara default tidak diaktifkan. WEP memang mempunyai beberapa lubang di
security-nya, dan seorang peretas yang berpengalaman pasti dapat membukanya,
tetapi itu masih tetap lebih baik dari pada tidak ada enkripsi sama sekali.
Pastikan untuk mengaktifkan metode WEP authentication dengan “shared key”
daripada “open system”. Untuk “open system”, AP tidak melakukan enkripsi data,
tetapi hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan
pakai 128-bit WEP hindari menggunakan 40-bit.
2. Gunakan Enkripsi Kuat. Karena kelemahan-kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk
menggunakan Wi-Fi Protected Access (WPA) juga. Untuk memakai WPA, AP harus
men-support-nya. Sisi client juga harus dapat support WPA tersebut. Namun, saat
ini hampir semua Access Point maupun user/client sudah mendukung WPA.
3. Ganti Password Administrator
standar. Kebanyakan
pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua AP produk
mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh peretas, yang
nantinya dapat digunakan untuk merubah setting di AP Anda. Hal pertama yang
harus dilakukan dalam konfigurasi AP adalah mengganti password default. Gunakan
minimal 8 karakter, kombinasi antara huruf, function dan angka, dan tidak
menggunakan kata-kata yang ada dalam kamus.
4. Matikan SSID Broadcasting. Service
Set Identifier (SSID) adalah nama
dari wireless network kita. Secara default, SSID dari AP akan di-broadcast atau
disiarkan. Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan network Anda, karena
SSID akan muncul dalam daftar available networks yang ada pada wireless client.
Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agar dapat
terkoneksi dengan network.
5. Matikan AP Saat Tidak
Dipakai. Cara yang
satu ini kelihatannya sangat mudah dan remeh, tetapi beberapa perusahaan atau
individual tidak melakukannya. Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi
pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk menjalankan wireless
network setiap saat dan menyediakan kesempatan bagi penyusup untuk melaksanakan
niat jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak digunakan.
6. Ubah default SSID. Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast
SSID adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika
masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari network
kita.
7. Memakai MAC Filtering. Kebanyakan AP akan memperbolehkan kita memakai filter Media Access
Control (MAC). Ini artinya kita dapat membuat “white list” dari
komputer-komputer yang boleh mengakses wireless network kita, berdasarkan dari
MAC atau alamat fisik yang ada di network card masing-masing PC atau laptop.
Koneksi dari MAC yang tidak ada dalam list akan ditolak. Metode ini tidak
selamanya aman, karena masih mungkin bagi seorang hacker melakukan sniffing
paket yang kita transmit via wireless network dan mendapatkan MAC address yang
valid dari salah satu user, dan kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof.
Tetapi MAC filtering akan membuat kesulitan yang lumayan bagi seorang penyusup
yang masih belum jago banget.
8. Mengisolasi Wireless Network
dari LAN. Untuk
memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari wireless
network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ (Demiliterize Zone) atau perimeter
network yang mengisolasi dari LAN. Artinya, memasang firewall antara wireless
network dan LAN. Dan untuk wireless client yang membutuhkan akses ke internal
network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS server atau
menggunakan VPN. Hal ini menyediakan extra layer untuk proteksi.
9. Mengontrol Signal Wireless. 11b WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet.
Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan yang
lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan jarak yang
lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan
pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di antena omnidirectional yang
biasanya terdapat pada paket AP standard. Selain itu, dengan memilih antena
yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan arahnya untuk melindungi
diri dari penyusup. Sebagai tambahan, ada beberapa AP yang bisa di setting
kekuatan sinyal dan arahnya melalui config WAP tersebut.
10. Memancarkan Gelombang pada
Frekuensi yang Berbeda. Salah satu
cara untuk bersembunyi dari peretas yang biasanya memakai teknologi 802.11b/g
yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a. Karena 802.11a bekerja pada
frekuensi yang berbeda (yaitu di frekuensi 5 GHz), NIC yang didesain untuk
bekerja pada teknologi yang populer tidak akan dapat menangkap sinyal tersebut.
Namun, tentu saja Anda akan mengalami penurunan kualitas kecepatan transmisi
data pada jaringan wireless Anda.
11. Menggunakan Kunci WEP. WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang
digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
·
Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat
dipecahkan.
·
WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
·
Masalah initialization vector (IV) WEP
·
Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC32)
WEP
merupakan suatu algoritma enkripsi yang digunakan oleh shared key pada proses
autentikasi untuk memeriksa user dan untuk meng-enkripsi data yang dilewatkan
pada segment jaringan wireless pada LAN. WEP digunakan pada standar IEEE
802.11. WEP juga merupakan algoritma sederhana yang menggunakan pseudo-random
number generator (PRNG) dan RC4 stream cipher. RC4 stream cipher digunakan untuk
decrypt dan encrypt.
12. Menggunakan kunci WAP-PSK dan
WAP2-PSK . WPA
merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci
WEP. WPA (Wi-Fi Protected Access) adalah
suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel.
Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari
sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan
kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP.
Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPAmengimplementasikan
layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. NantinyaWPA akan lebih banyak digunakan pada
implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat
tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari
komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilahauthentication
server, yang memberikan key yang
berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang
menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan
jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini
juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan
jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini,
dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator
jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini. Ketiga menu yang
harus diisi tersebut adalah:
·
Server
Komputer
server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client.
beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS,
openRADIUS dan lain-lain.
·
Port
Nomor port
yang digunakan adalah 1812.
·
Shared
Secret
Shared
Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada
client secara transparant.
Setelah
komputer diinstall perangkat lunak autentikasi seperti freeRADIUS, maka
sertifikat yang dari server akan dibagikan kepada client.
Untuk
menggunakan Radius server bisa juga dengan tanpa menginstall perangkat lunak di
sisi komputer client. Cara yang di gunakan adalah Web Authentication dimana
User akan diarahkan ke halaman Login terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan
Jaringan Wireless. Dan Server yang menangani autentikasi adalah Radius server.
Ada dua
jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat
di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline.
Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus.
Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless
tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk
mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK,
gunakanlah passphrase yang cukup panjang.
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah
pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada
authentikasi server yang
digunakan. Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa
menggunakan bantuan komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya
juga cukup sederhana. Perlu diketahui bahwa tidak semua access point akan
mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access point menggunakan cara
yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke client. Pada
access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual
tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik
dengan akses point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua
algoritma WPA yang disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma
AES.
Setelah
Shared-Key didapat, maka client yang akan bergabung dengan access point cukup
memasukkan angka/kode yang diijinkan dan dikenal oleh access point. Prinsip
kerja yang digunakan WPA-PSK sangat
mirip dengan pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.