Friday 23 September 2016

MAKALAH JARINGAN NIRKABEL

MAKALAH JARINGAN NIRKABEL


 



Disusun oleh        :
Nama          : Rifatul Aliyah
No               : (22)
Kelas           : XI TKJ 3




SMK NEGERI 1 SLAWI
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017





Frekuensi dan Panjang Gelombang
A.    GelombangRadio
Gelombang radio digunakan terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat. Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar (transmitter) dan diterimaoleh antena penerima (receiver).
B.     Keuntungan Dan Kerugian Gelombang Radio
Keuntungan
:
a.Dapat mengimplementasikan (deployment) lebih mudah cepat
b.Bersifat lebih ekonomis
c.Dapat menjangkau lokasi yang jauh

Kerugian :
a.Rentan terhadap interferensi dari frekuensi lain yang dapat mengganggu komunikasi
b.Faktor cuaca mempengaruhi sifat perambatan gelombang radio

C.
Frekuensi Gelombang
Mengacu kepada spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak balik ke sebuah antena. 



Bluetooth
Merupakan salah satu teknologi jaringan nirkabel dalam kategori PAN (Personal Area Network) yang dapat digunakan untuk tukar menukar informasi antar perangkat yang terdapat Bluetooth. Bluetoot menggunakan standar IEEE802.15.3 dengan frekuensi yang dipakai adalah 2,4 Ghz. Sinyal Bluetooth dapat dipancarkan sampai dengan 10m.
Wi-Fi
Sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi.
Standar Wi-fi
  • IEEE 802.11a
Yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.
  • IEEE 802.11b
Yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m.
  • IEEE 802.11g
Yaitu standart jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.
  • IEEE 802.11n
Yaitu standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.

Wimax
Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah teknologi nirkabel berbasis kepada standard IEEE802.16 yang dikembangkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Teknologi WiMAX memberikan solusi broadband nirkabel untuk komunikasi terestrial dengan wilayah jangkauan yang lebih luas dan memberikan Quality of Service (QoS) yang lebih bagus dibandingkan dengan WiFi (IEEE 802.11).
PRINSIP KERJA WIMAX
Prinsip kerja WiMAX. Sistem kerja WiMAX sama dengan WiFi yang menyediakan sebuah jaringan internet pada suatu area yang dijangkaunya. Namun, WiMAX memiliki wilayah dengan jangkauan yang jauh lebih luas dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan WiFi.
Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless
WiFi 802.11g
WiMAX 802.16-2004*
WiMAX 802.16e
CDMA2000 1x EV-DO
WCDMA/ UMTS
Approximate max reach (dependent on many factors)
100 Meters
8 Km
5 Km
*
Maximum throughput
54 Mbps
75 Mbps (20 MHz band)
30 Mbps (10 MHz band)
3.1 Mbps (EVDO Rev. A)
2 Mbps (10+ Mbps for HSDPA)
Typical Frequency bands
2.4 GHz
2-11 GHz
2-6 GHz
1900 MHz
1800,1900,2100 MHz
Application
Wireless LAN
Fixed Wireless Broadband (eg-DSL alternative)
Portable Wireless Broadband
Mobile Wireless Broadband
Mobile Wireless Broadband

3. KARAKTERISTIK PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL

1.MACAM MACAM ANTENA
A. ANTENA GRID
 
      Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola
pancaran.Antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai
pemasangannya. komponen penyusunya yaitu :
1. Reflector
2. Pole
3. Jumper, fungsinya menghubungkan antena dengan radio.
Antena grid ada 2 macam dengan frekunsi yang berbeda yaitu 5,8 Ghz dan 2,4
Ghz .Perbedaan terdapat pada pole nya.
B. ANTENA SECTORIAL

        Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectoral,yang juga di gunakan
untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links.Dapat menampung
hingga 5 client.Beberapa antena sectoral di buat tegak lurus dan ada juga yang
horizontal.
Umumnya antenna sectorial mempunyai polarasi vertikal, beberapa diantaranya
juga mempunyai polarasi horizontal.
Antena Sektorial umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni
sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8
km. Tingginya penguatan pada antenna sectorial biasanya di kompensasi dengan
lebar pola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis
menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan.
Antena Sectorial biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu
biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.
C. ANTENA FLAT
 
       Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.antena ini
hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh,karena
frequency nya kecil.
D. ANTENA ROCKET
 
        Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh,produk wireless
ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.
Antena Rocket 30 dBi 5,8 Ghz
E. ANTENA OMNIREDICTIONAL

      Antena Omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal
ke segala arah dengan daya sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas,
antena dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat
dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Antena ini akan melayani
atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat.
F. ANTENA OMNI SLOTTED MAVEGUIDE

       Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral
untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi
horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan
jangkauan yang lebih jauh.
G. ANTENA PARABOLIK
      Antena Parabolik (Solid Disc) : Memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena
grid, tetapi antena ini memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan
antena Grid. Antena Solid Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak
jauh.
H. ANTENA WAJAN BOLIK
      Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net, jaringan ini
sudah di legalkan oleh pemerintah pada tahun 2005, untuk akses jaringan ini kita
memerlukan perangkat keras berupa Akses point, WLAN, dan juga USB wi-fi yang
bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz. Antena wajan bolik dapat digunakan untuk
memperkuat sinyal Hotspot (seperti Mall, Kampus, Kafe, Pusat kota atau tempat yang
menyediakan “FREE HOTSPOT/HOTSPOT AREA”) dengan jangkauan Hotspot s/d 1
km ( tanpa halangan seperti gedung tingkat atau kondisi geografis).
I. ANTENA YAGI
      Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu
Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk
batang.
                                            2.STANDAR JARINGAN NIRKABEL DAN
                                                                PEMANFAATANNYA
A. Pengertian IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang
melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang
kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
B. STANDAR dari IEEE
802.1 → LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges.
802.2 → Logical Link Control (LLC).
802.3 → CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP).
802.4 → Token Bus.
802.5 → Token Ring (bisa menggunakan kabel STP).
802.6 → Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN.
802.7 → Broadband LAN.
802.8 → Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI).
802.9 → Integrated Services LAN Interface (standar ISDN).
802.10 → LAN/MAN Security (untuk VPN).
802.11 → Wireless LAN (Wi-Fi).
802.12 → Demand Priority Access Method.
802.15 → Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth.
802.16 → Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk
jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub
standar.
C. PERKEMBANGAN DARI STANDAR 802.11 DIANTARANYA :
802.11 → Standar dasar WLAN → mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2
Mbps.
802.11a → Standar High Speed WLAN 5GHz band → transfer data up to 54
Mbps.
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz → transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps.
802.11e → Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio
IEEE WLAN.
802.11f → Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi
vendor yang mendistribusikan WLAN.
802.11g → Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h → Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di
Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i → Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi.
802.11j → Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standar 802,11a di Jepang.
D. KELEBIHAN 802.11 ANTARA LAIN :
a. Mobilitas.
b. Sesuai dengan jaringan IP.
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi.
d. Frekuensi yang tidak terlisensi.
e. Aspek keamanan yang tinggi.
f. Instalasi mudah dan cepat.
g. Tidak rumit.
h. Sangat murah.
E. KELEMAHAN STANDAR 802.11 ANTARA LAIN :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk
teknologi-teknologi lain.
b. Kanal non-overlap yang terbatas.
c. Efek multipath.
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz.
e. QoS yang terbatas.
f. Power control.
g. Protokol MAC high overhead.
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya
agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel
meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian
dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer
nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di
bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan
diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™.

4. Perancangan jaringan nirkabel

A.    Keunggulan dan kelebihan jaringan nirkabel
1.      Mobilitas
Jaringan nirkabel menyediakan akses secara real time kepada pengguna LAN dimana saja selama dalam batas aksesnya.
2.      Kecepatan instalasi
Instalasi jaringan ini lebih cepat dan mudah karena tidak membutuhkan kabel yang banyak.
3.      Kemampuan jangkauan
Konfigurasi jaringan nirkabel dapat diubah dari peer to peer ke infrastruktur.
4.      Fleksibilitas tempat
Jaringan nirkabel bersifat fleksibel terhadap tempat.
5.      Biaya pemeliharaan dan pemindahan lebih murah
Biaya instalasi, pemeliharaan, dan pemindahan lebih murah.

B.     Kelemahan jaringan nirkabel
1.      Kecepatan data rendah
2.      Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling mengganggu
3.      Adanya delay yang besar
4.      Biaya peralatan mahal
5.      Adanya masalah perambatan radio (seperti terhalang, terpantul, banyak sumber interferensi).
6.      Sinyalnya putus-putus karena adanya benda yang menghalangi sinyal.
7.      Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak besar.
8.      Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin.

C.    Empat hal pada identifikasi kegiatan survey dalam perancangan jaringan
1.      Koordinat
Untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2.      Zone
Daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.
3.      Channel
Pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.
4.      Noise/derau
Terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan. Noise dibagi empat :
a)      Thermal noise
Terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b)      Intermodulation noise
Terjadi karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama.
c)      Crosstalk
Terjadi karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat pula dari microwave.
d)     Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi. Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komputer.
D.    Peralatan yang dibutuhkan untuk koneksi antar jaringan
1.      Network interface card
Yaitu perangkat yang menyediakan antarmuka hardware antara komputer jaringan.
2.      Hub/switch
Yaitu perangkat yang memiliki banyak port yang memungkinkan beberapa titik (komputer yang ada NIC-nya) bergabung jadi satu jaringan.
3.      Repeater
Yaitu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan.
Fungsi repeater :
·         Memperluas sinyal dari server
·         Mempermudah akses sinyal wifi dari server
·         Mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
·         Meneruskan dan memperkuat sinyal
·         Mempermudah pengiriman data/informasi
·         Tidak perlu membangun jaringan kabel yang sangat panjang.
4.      Bridge
Yaitu alat yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama.
5. Pemasangan perangkat jaringan nirkabel

antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun

ANTENA
A. Pengertian Antena
Antena
adalah
alat
untuk
mengirim
dan
menerima
gelombang
elektromagnetik, bergantung  kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya,
yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya (power), yang  tidak bisa
meningkatkan kekuatan  sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter,
membantu
mengkonsentrasi
dan
memfokuskan
sinyal.
Kekuatan
dalam
mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi
ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuh pun bertambah.
Jenis antena yang  akan dipasang  harus sesuai dengan sistem yang akan kita
bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya.
B. Fungsi Antena
Fungsi
antena
adalah
untuk
mengubah
sinyal
listrik
menjadi
sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke
udara
/
ruang  bebas).
Dan
sebaliknya,
antena
juga
dapat
berfungsi
untuk
menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang
bebas
)
dan
mengubahnya
menjadi
sinyal
listrik.
Pada
radar
atau
sistem
komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena
hanya menjalankan fungsi penerima saja.
C. Macam-Macam Antena
1.
Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya
sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak
bisa menjangkau  area yang luas,  antena directional  mengirim  dan  menerima
sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus  yang sangat sempit,
dan  biasanya digunakan untuk  koneksi  point  to  point,  atau  multiple point,
macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena
sectoral.
2.
Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut  pancaran  yang besar (wide beandwidth) yaitu
3600 dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani
area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang
akan  menyebabkan  interferensi.  Antena
omni
directional  mengirim
atau
menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,biasanya digunakan untuk
koneksi multiple point atau hotspot.
WIRELESS
Kabel coaxial adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antenna dengan
peralatan pemancar atau penerima. Kabel ini mempunyai impedansi spesifik, yang
digunakan dalam wireless LAN adalah kabel coax yang memiliki impedansi 50 ohm.
Sambungan antara peralatan WLAN, coax & antenna menjadi sangat penting artinya
karena konektor merupakan peredam daya jika instalasinya kurang baik. Paling tidak
konektor yang baik akan memakan daya sekitar 0.3-0.5 dB. Konektor N & SMA yang
di rancang untuk bekerja pada frekuensi tinggi. Ada beberapa tipe konektor yang
digunakan untuk instalasi WLAN, yaitu:
N-
Female biasanya digunakan pada sisi antenna atau anti petir.  
KONEKTOR / PENGHUBUNG ANTENNA




N-
male sambungan di kabel coax yang akan menghubungkan ke antenna.
Konektor SMA male Right Hand Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax
kecil (pig tail) untuk dihubungkan ke konektor pada card WLAN.
Konektor SMA female right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
Untuk menyambungkan card WLAN yang
ke kabel coax LMR atau Heliax yang diameter
kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal
sebagai pig tail.                                                                              
male sambungan di kabel coax yang akan menghubungkan ke antenna.
male Right Hand Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax
kecil (pig tail) untuk dihubungkan ke konektor pada card WLAN.
Konektor SMA female right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
Untuk menyambungkan card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk coax kecil,
ke kabel coax LMR atau Heliax yang diameter-nya lebih besar. Biasanya dibuatkan
kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
male sambungan di kabel coax yang akan menghubungkan ke antenna.
male Right Hand Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax
kecil (pig tail) untuk dihubungkan ke konektor pada card WLAN.
Konektor SMA female right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
terpasang konektor SMA untuk coax kecil,
nya lebih besar. Biasanya dibuatkan
kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal




MERAKIT MINI ANTENA TOWER
Mini Tower Antena (MTA) merupakan  suatu  Tower  Antena yang berukuran  Mini
(kecil), serta digunakan untuk melakukan Praktikum merakit mini tower bagi peserta
pelatihan. Model Mini Tower Antena digambarkan sebagai berikut :
Model Mini Tower Antenna
Agar Mini Tower Antena dapat digunakan dengan baik, maka harus dilakukan perakitan
secara benar. Mini Tower Antenna ini dibuat menggunakan plat dengan ketebalan 2 mm
dan beton eser dengan diameter 8 mm. Besi beton eser tersebut dibuat dengan model
triangle
dengan tinggi masing-masing potongan sekitar 100 mm.
Merakit Mini Tower Antena  




Langkah-langkah merakit Mini Tower Antena adalah sebagai berikut :
Menyiapkan Alat dan Bahan yang digunakan (Mini Tower Antena, Mur Baut dan
Kunci Pas ukuran 14).
Rakitlah  mulai  dari  bagian  yang paling bawah (dudukan),  kemudian  berurutan
sampai ke spit (top off) Mini Tower Antenna.
Kuatkan (kencangkan) masing-masing Mur-Baut dengan benar menggunakan kunci
pas 14.
Langkah-langkah Merakit Antenna Grid
Antenna Grid merupakan salah satu contoh antenna pengarah (directional antenna) yang
berbentuk  parabolic sebagai reflector dengan  impedansi  sebesar 50  Ohm.  Connector
yang digunakan adalan tipe N female
Merakit Antenna Grid
Untuk merakitnya tidak diperlukan skill yang terlalu tinggi karena semua bagian sudah
tersedia dengan baik dan hanya terdiri dari 3 bagian yaitu parabolic/grid antenna,
dudukan antenna dan antennanya sendiri.
Untuk  melakukan perakitan  Antenna Grid,  maka langkah-langkahnya adalah  sebagai
berikut :
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan (seperangkat grid antenna dan kunci
pas ukuran 14).
Memasang kedua buah reflector-nya dengan cara menggabungkannya kemudian
dikuatkan menggunakan mur baut.
Memasang Antenna pada bagian  tengah  reflector,  kemudian
menguatkan  4
buah mur baut yang ada pada keempat sisinya.




Memasang Grid Antenna Pada Mini Tower Antenna
Cara pemasangan Antenna Grid pada Mini Tower Antenna ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.
Cara memasang Bullet pada Grid Antena
Langkah-langkah memasang Antenna Grid pada Mini Tower Antenna adalah sebagai
berikut:
Menyiapkan Mini Tower Antenna dan Antenna Grid yang sudah dirakit.
Melepas 2 buah klem Antenna yang ada pada dudukan Antenna Grid, dengan cara
melepas keempat Mur yang terpasang pada dudukan Antenna.
Meletakkan dudukan Antenna Grid pada spit (top off) Mini Tower Antenna,
kemudian memasang 2 buah klem Antenna.
Menguatkan keempat Mur yang ada pada dudukan antenna.




BULLET
Bullet  merupakan  penguat  daya Radio  Frequency (RF)
yang dilengkapi  dengan
software AirOS yang diproduksi oleh  Ubiquity Networks.  Di  dalam Bullets  terdapat
embedded system yang sudah diincludkan dalam hardware. Dengan Bullet ini kita dapat
mengkonfigurasi yang berkaitan dengan fungsi daripada Bullet tersebut. Bullet beserta
pengkabelannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Bullet dan Sistem Pengkabelan
Bullet  terdiri dari Body, N Type Connector, Cap dan Gasket serta Ethernet kabel untuk
memberikan  daya (power supply)
melalui  kabel  UTP dan  konektor RJ 45.  Melalui
kabel ini, tegangan akan disupplay dari  PoE dan juga lalu lintas data baik dari antenna
maupun ke
antenna.
Memasang Bullet Pada Grid Antena
Agar Bullet dapat berfungsi dengan baik, maka harus diberikan 2  buah kabel, yaitu
kabel UTP dengan konektor RJ 45 dari PoE dan kabel Koaksial RG 8 menuju Antenna
Grid atau Antenna lainnya
.
Langkah langkah memasang Bullet pada Grid Antena adalah sebagai berikut :
Siapkan Bullet, Grid Antena dan Kabel.
Putar kearah kiri pada N-Type Konektor sebelum dimasukkan ke Ujung kabel
Koaksial dari Grid Antena.
Kuatkan N-Type konektor agar Bullet tidak terlepas
Masukkan ujung RJ 45 pada bagian bawah Bullet yang ada terminal RJ 45 Female.
Tutuplah Bullet  menggunakan penutup anti air hujan, agar tidak kemasukan air,
terutama kalau dipasang diluar rumah (outdoor).




Cara pemasangan Bullet  ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Cara memasang Bullet pada Grid Antena




Pointing Antena Grid
Beberapa hari lalu menyempatkan diri ke antarlangit.com cabang Tuban untuk membeli
antena wifi.  Sebelumnya sudah  mencoba memakai  antena jenis yagi lokal  untuk
‘nembak’sinyal wifi yang banyak bersliweran diatas langit kota Cepu. Lumayan, bisa
menikmati akses internet gratis meski hanya dapat sinyal tak lebih dari 10dBm. Nah,
misi  ke Tuban  kali  ini adalah  mendapatkan  antena dengan  gain  yang  lebih  bagus.
Akhirnya pilihan jatuh pada Grid Kenbotong TDJ-2400A yang memiliki gain 24dB.  
Grid Kenbotong TDJ-2400A
Pastikan Antena Telah Dirakit dengan Benar
Pemasangan  Feed-Horn harus  benar-benar  tegak  lurus  terhadap  kisi-kisi  pemantul.
Pemasangan konektor pada pigtail harus benar-benar rapat, dan jika diperlukan silahkan
bungkus konektor tersebut dengan pita isolasi guna mencegah kemungkinan masuknya
air hujan.
Pastikan Polarisasi Pemasangan Antena
Sebelum memasang antena grid pada pipa, pastikan terlebih dahulu apakah antena akan
dipasang dalam polarisasi vertikal ataukah horisontal. Hal ini penting, sebab antena kita
harus menyesuaikan dengan polarisasi antena pemancar wifi yang akan kita ‘tembak’.
Sebagai  contoh,  pemancar sinyal  wifi  memakai antena jenis Omni-Slotted  yang
memiliki  polarisasi pancar  horisontal.  Jadi,  kalau  kita ingin  menerima sinyal  wifi
tersebut  diatas maka antena grid  yang kita miliki  harus  dipasang dalam  polarisasi
horisontal juga, seperti terlihat pada gambar dibawah.        



 
Pastikan Antena Sudah Menghadap pada Arah yang Sesuai
Jika anda sudah  mengetahui  lokasi  pemancar wifi  yang akan  ‘ditembak’,  hadapkan
antena pada arah tersebut. Koreksi terhadap arah ini bisa dilakukan pada saat melakukan
survey sinyal pada radio akses point.
Pemasangan Pipa Harus Benar-Benar Tegak Lurus Terhadap Tanah                    






6. Konfigurasi Peralatan Nirkabel
Komunikasi pada Wireless
1. Request to Send (RTS)
2. Clear to Send (CTS)
3. Acknowledgement (ACK)

Mengkonfigurasi Access Point (AP)
§ Mode Wireless
– Biasanya peralatan AP mendukung bermacammacam
mode, diantara 802.11b, 802.11g dan 802.11n.
– Jika hanya terdapat satu jenis mode dari host yang akan terhubung dengannya, maka konfigurasikan AP hanya untuk mode tersebut.
– Namun apabila terdapat beberapa jenis mode host, terpaksa gunakan mode Mixed.
– Dengan mengkonfigurasikan AP dengan mode Mixed, hal ini akan menurunkan performansi jaringan.
§ SSID
– SSID digunakan untuk mengidentifikasi WLAN.
– Semua peralatan yang ingin terhubung dengan WLAN harus menggunakan SSID yang sama.
– Untuk memudahkan pendeteksian WLAN oleh client, maka SSID harus di-broadcast. Walau dimungkinkan untuk menonaktifkan fasilitas broadcast SSID.
– Jika SSID tidak di-broadcast, client harus mengkonfigurasikan SSID secara manual.
§ Saluran (Channel) Wireless
– Pemilihan saluran wireless harus memperhatikan penggunaan saluran oleh jaringan wireless yang lain di sekitarnya.
– Basis Service Set yang berdekatan harusnya menggunakan saluran yang tidak tumpangtindih semata – mata untuk mengoptimalkan throughput.
– AP dapat dikonfigurasikan secara manual untuk pemilihan saluran maupun secara otomatis AP akan memilih lokasi yang paling sedikit kepadatannya atau menempatkan diri di lokasi yang menghasilkan throughput maksimal.


Client Wireless atau STA
§ Client wireless atau STA (station) didefinisikan sebagai semua peralatan yang memiliki NIC wireless dan software client wireless.
§ Software inilah yang mengijinkan hardware untuk berpastisipasi dalam WLAN.
§ Peralatan yang termasuk STA diantaranya : PDA, laptop, PC, printer, proyektor, dan telepon Wi-Fi.
Mengkonfigurasi Client
§ Software Bantu (Utility) untuk Client
– Software wireless client yang dimiliki oleh Windows XP adalah salah satu contoh software bantu yang terintegrasi dengan sistem operasi.
– Software ini memiliki fungsi pengaturan dasar yang memang banyak digunakan untuk mengatur konfigurasi client wireless.
– Cukup user friendly dan memberikan cara konfigurasi yang sederhana.
Teknologi Wireless
§ Software Bantu Khusus
– Software jenis ini didesain khusus yang hanya bekerja untuk NIC-nya. Biasanya memiliki fasilitas yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Windows XP. Fitur tersebut diantaranya :
• Link Information – menampilkan kualitas dan kuat sinyal wireless
• Profiles – pilihan konfigurasi seperti saluran dan SSID untuk tiap – tiap jaringan wireless
• Site Survey – dapat mendeteksi jaringan wireless dalam cakupannya.
Software Client Wireless
§ Tidak dimungkinkan menggunakan kedua software client ini dalam waktu yang
bersamaan.
§ Untuk keadaan umum cukup menggunakan perangkat lunak yang ada di Windows XP.
§ Salah satu keuntungan jaringan wireless adalah kemudahan dalam mengkoneksikan antar peralatan.
§ Faktanya informasi yang ditransmisikan lewat udara ini juga membuat jaringan
wireless mudah diinterferensi.
§ War driving/walking/chalking
–War driving adalah tindakan kejahatan dengan cara mengamati jaringan wireles sekitar untuk diakses.
– Sekali ditemukan, jaringan wireless akan segera diakses dan dijelajahi.
– Tujuan dari tindakan ini adalah mencari perhatian bahwa jaringan wireless tersebut tidak aman.
§ Mengubah Konfigurasi Awal Vendor
– Salah satu cara yang paling sederhana untuk memasuki jaringan wireless adalah melalui nama jaringan atau SSID.
– Dengan mengaktifkan SSID broadcast, semua client wireless dapat mendeteksi jaringan dan terkoneksi dengannya, apabila tidak terdapat fitur keamanan yang lain.
– Sangat penting mengubah konfigurasi awal dari vendor. Konfigurasi awal dari vendor biasanya berupa SSID, password dan IP Address. Apabila tidak diubah hal inilah yang membuat jaringan gampang diserang.
§ Walaupun SSID sudah tidak lagi di-broadcast dimungkinkan seseorang menggunakan SSID default dari vendor jika perubahan nama tidak dilakukan.
§ Penyaringan MAC Address
– Salah satu cara untuk membatasi peralatan mana saja yang boleh terkoneksi dengan jaringan dapat dikontrol dengan menyaring MAC Address.
– Penyaringan MAC Address adalah menggunakan MAC Address untuk mengidentifikasi peralatan mana yang diperbolehkan terhubung ke jaringan.
– Ketika client menginginkan koneksi dengan jaringan, maka dia akan mengirimkan juga MAC Address-nya.

7. Sistem Keamanan Jaringan Wireless/ Jaringan Nirkabel

Definisi Jaringan Wireless
  Jaringan Wireless merupakan jaringan yang menggunakan teknologi nirkabel,dalam hal ini merupakan hubungan telekomunikasi suara maupun data dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel,teknologi nirkabel sering disebut dengan jaringan wireless. Wireless adalah teknologi elektronika yang beroprasi tanpa kabel. Teknologi wireless juga digunakan sebagai komunikasi dan pengontrolan.
2.      Definisi LAN Nirkabel
     LAN Nirkabel adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel. LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP.
     3. Keamanan Jaringan Wireless
Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus – kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya illegal menggunakan wifi.
Wardriving adalah kegiatan atau aktivitas untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap jaringan wireless tersebut. Umumnya bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi banyak juga yang melakukan untuk bermaksud tertentu mulai dari rasa keingin tahuan, kejahatan dan lain lain.
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut.
WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPAPSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Kelemahan Wireless pada Lapisan Fisik Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai dimungkinan terjadi aktifitas aktifitas antara lain:
·         Interception atau penyadapan
Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools tersebut.
·         Injection
Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
·         Jamming
Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.
·         Locating Mobile Nodes
Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
·         Access Control
Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik
·         Hijacking
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi informasi.
Kelemahan pada Lapisan MAC (Data Layer) Pada lapisan ini terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak node (client) yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC address sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x plus TKIP/AES).
4. Teknik Keamanan yang digunakan pada Wireless LAN
Berikut adalah beberapa tips untuk mengamankan jaringan wireless :
1.      Menggunakan Enkripsi. Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi banyak wireless access points (AP) tidak menggunakan enkripsi sebagai default-nya. Meskipun banyak AP telah memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan. WEP memang mempunyai beberapa lubang di security-nya, dan seorang peretas yang berpengalaman pasti dapat membukanya, tetapi itu masih tetap lebih baik dari pada tidak ada enkripsi sama sekali. Pastikan untuk mengaktifkan metode WEP authentication dengan “shared key” daripada “open system”. Untuk “open system”, AP tidak melakukan enkripsi data, tetapi hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan pakai 128-bit WEP hindari menggunakan 40-bit.
2.      Gunakan Enkripsi Kuat. Karena kelemahan-kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk menggunakan Wi-Fi Protected Access (WPA) juga. Untuk memakai WPA, AP harus men-support-nya. Sisi client juga harus dapat support WPA tersebut. Namun, saat ini hampir semua Access Point maupun user/client sudah mendukung WPA.
3.      Ganti Password Administrator standar. Kebanyakan pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua AP produk mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh peretas, yang nantinya dapat digunakan untuk merubah setting di AP Anda. Hal pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi AP adalah mengganti password default. Gunakan minimal 8 karakter, kombinasi antara huruf, function dan angka, dan tidak menggunakan kata-kata yang ada dalam kamus.
4.      Matikan SSID Broadcasting. Service Set Identifier (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara default, SSID dari AP akan di-broadcast atau disiarkan. Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan network Anda, karena SSID akan muncul dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agar dapat terkoneksi dengan network.
5.      Matikan AP Saat Tidak Dipakai. Cara yang satu ini kelihatannya sangat mudah dan remeh, tetapi beberapa perusahaan atau individual tidak melakukannya. Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan kesempatan bagi penyusup untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak digunakan.
6.      Ubah default SSID. Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari network kita.
7.      Memakai MAC Filtering. Kebanyakan AP akan memperbolehkan kita memakai filter Media Access Control (MAC). Ini artinya kita dapat membuat “white list” dari komputer-komputer yang boleh mengakses wireless network kita, berdasarkan dari MAC atau alamat fisik yang ada di network card masing-masing PC atau laptop. Koneksi dari MAC yang tidak ada dalam list akan ditolak. Metode ini tidak selamanya aman, karena masih mungkin bagi seorang hacker melakukan sniffing paket yang kita transmit via wireless network dan mendapatkan MAC address yang valid dari salah satu user, dan kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof. Tetapi MAC filtering akan membuat kesulitan yang lumayan bagi seorang penyusup yang masih belum jago banget.
8.      Mengisolasi Wireless Network dari LAN. Untuk memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari wireless network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ (Demiliterize Zone) atau perimeter network yang mengisolasi dari LAN. Artinya, memasang firewall antara wireless network dan LAN. Dan untuk wireless client yang membutuhkan akses ke internal network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS server atau menggunakan VPN. Hal ini menyediakan extra layer untuk proteksi.
9.      Mengontrol Signal Wireless. 11b WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet. Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan yang lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan jarak yang lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di antena omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket AP standard. Selain itu, dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan arahnya untuk melindungi diri dari penyusup. Sebagai tambahan, ada beberapa AP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan arahnya melalui config WAP tersebut.
10.  Memancarkan Gelombang pada Frekuensi yang Berbeda. Salah satu cara untuk bersembunyi dari peretas yang biasanya memakai teknologi 802.11b/g yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a. Karena 802.11a bekerja pada frekuensi yang berbeda (yaitu di frekuensi 5 GHz), NIC yang didesain untuk bekerja pada teknologi yang populer tidak akan dapat menangkap sinyal tersebut. Namun, tentu saja Anda akan mengalami penurunan kualitas kecepatan transmisi data pada jaringan wireless Anda.
11.  Menggunakan Kunci WEP. WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
·         Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
·         WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
·         Masalah initialization vector (IV) WEP
·         Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC32)
WEP merupakan suatu algoritma enkripsi yang digunakan oleh shared key pada proses autentikasi untuk memeriksa user dan untuk meng-enkripsi data yang dilewatkan pada segment jaringan wireless pada LAN. WEP digunakan pada standar IEEE 802.11. WEP juga merupakan algoritma sederhana yang menggunakan pseudo-random number generator (PRNG) dan RC4 stream cipher. RC4 stream cipher digunakan untuk decrypt dan encrypt.
12.  Menggunakan kunci WAP-PSK dan WAP2-PSK . WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. WPA (Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPAmengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. NantinyaWPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilahauthentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini. Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:
·         Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.
·         Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
·         Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara transparant.
Setelah komputer diinstall perangkat lunak autentikasi seperti freeRADIUS, maka sertifikat yang dari server akan dibagikan kepada client.
Untuk menggunakan Radius server bisa juga dengan tanpa menginstall perangkat lunak di sisi komputer client. Cara yang di gunakan adalah Web Authentication dimana User akan diarahkan ke halaman Login terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan Jaringan Wireless. Dan Server yang menangani autentikasi adalah Radius server.
Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang.
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan. Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES.
Setelah Shared-Key didapat, maka client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.